Apakah Anda yakin
setelah interview akan diterima kerja? Jangan yakin dulu karena ada beberapa
tahap lagi yang harus Anda lalui. Berdasarkan pengalaman sendiri, intreview
saat ini adalah langkah awal dimana HRD memanggil Anda untuk melakukan
wawancara. Tak hanya sampai disini, setelah interview maka HRD akan menentukan
apakah Anda bisa lolos pada tahap tes selanjutnya atau Anda akan berhenti haya
pada tahap interview saja. Saya tegaskan sekali lagi, Anda akan melewati tahap
tes selanjutnya terutama untuk perusahaan besar.
Dulu, saya sering
mengikuti beberapa tes diantaranya interview awal, psikotes dan interview
kembali untuk membahas gaji. Pada tahap terakhir inilah antara HRD dan calon
karyawan sering berdebat masalah salary. Dan bagaimana jika Anda telah
menyelesaikan tahap interview, lantas apa yang harus Anda lakukan? Saat ini
hampir semua perusahaan mengadakan psikotes setelah interview. Jika Anda telah
melewati tahap tes interview pertama seperti yang saya utarakan di atas dan
Anda telah dinyatakan lolos tahap selanjutnya, maka jangan pernah lakukan
hal-hal konyol seperti dibawah ini.
1. Jangan menambahkan
nama HRD pada akun sosial media
Anda tidak perlu
menambahkan nama HRD pada akun media sosial Anda, dengan alasan agar lebih
kenal, sok dekat atau agar dikatakan Anda ramah. Ingat, HRD bisa menjadi
mata-mata Anda dan karyawan lainnya yang siap mencari kesalahan Anda. Terutama
di sosial media seperti facebook, ini adalah hal yang harus Anda hindari. Saya
sarankan agar Anda membatasi pertemanan di facebook, jangan menambahkan akun
HRD, manager atau direktur perusahaan Anda.
Sosial media seperti
halnya facebook adalah alat yang sangat baik bagi HRD untuk mengetahui apa saja
kegiatan Anda. Bagaimana karakter Anda dan lain sebagainya. Jika Anda suka
menulis status facebook yang mengandung sara atau pornografi, atau Anda suka
mengunggah video dan gambar porno, maka hal ini akan merendahkan reputasi Anda
sendiri. Jika memang Anda harus menambahkan mereka pada akun sosial media, Anda
bisa menghapus status facebook atau akun sosial media lain yang kurang baik.
2. Jangan menambahkan
gaji terlalu tinggi
Karena Anda merasa
yakin akan diterima kerja, maka saat interview selanjutnya Anda menambahkan
gaji lebih besar dibandingkan gaji sebelumnya. Saya contohkan, saat interview
pertama, gaji yang Anda inginkan Rp. 5.000.000,- setelah Anda memasuki interviw
terakhir justru Anda menginginkan gaji Rp. 8.000.000,-. Saya katakan, ini
adalah kesalahan yang wajib Anda hindari dan menyebabkan Anda dicoret dari
daftar kandidat karyawan. Anda harus tetap memilih gaji Rp. 5.000.000,- justru
gaji inilah yang kemungkinan besar akan memudahkan Anda diterima kerja.
3. Jangan terlalu
dendam
Jika pada tahap tes
pertama Anda dinyatakan gagal, maka jangan menganggap ini adalah akhir dari
segalanya. Anda tidak bisa dendam dan marah pada HRD, atau Anda membakar surat
lamaran kerja Anda. HRD memiliki beberapa kriteria jadi ketika Anda tidak lolos
pada tahap berikutnya, hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki kekurangan.
Sekalipun Anda gagal, jangan pernah mengatakan hal-hal buruk tentang HRD atau
perusahaan tersebut, apalagi di sosial media. Anda tidak akan tau apakah nanti
Anda dipaggil kembali oleh perusahaan, sehingga jika Anda dendam dan menulis
hal-hal negatif tentang HRD atau perusahaan tersebut ini adalah kesalahan
terbesar Anda.
4. Jangan sok akrab
Bisa saja Anda
memberikan salam pada HRD saat bertemu di jalan atau dimana saja setelah
interview tahap pertama. Tapi, jangan sok akrab atau bahkan berbicara ngalor
ngidul dengan HRD tersebut. Anda belum sah menjadi karyawan, jadi dengan sikap
Anda yang sok akrab itu, hal ini justru membuat HRD illfeel terhadap Anda.
Jika Anda tidak ingin
kehilangan posisi terbaik perusahaan tersebut, maka jangan lakukan hal-hal
konyol di atas setelah interview.
